Rindu itu seperti menghujamku,bagaikan pedang panjang yang siap menghunus jantungku.Kala dia mulai hadir menjemputku dalam lamunan panjang tiada bertepi,aku rindu pada dekap malam hiasi jiwa pada tatap bola matamu memandang tajam teduhkan hati,hilangkan luka yang telah berakhir.
Kala rembulan mulai hiasi hati dengan cahaya indahnya,menghentikan jekak langkahku.Aku terpaku diam membisu,bagaikan bebatuan tanpa suara tercekik akan rasa menjerat kalbu,ragapun tak dapat bergerak,aliran darah seakan membeku bagai gunung es takkan pernah mencair.
Ketika rasa mulai bermain pada malam yang syahdu,ketika dentingan suara kunang-kunang bernyanyi indah,ketika embun mulai turun membasahi daun dan rerumputan,rindu mulai menyapaku kembali.Bagai gulungan ombak mulai menari indah ditengah laut,bergoyang indah tak pernah lelah walaupun terus menerjang karang.Aku terdiam dibawah hamparan awan pekat yang semakin kelam,menantikan saatnya sang surya datang menjemput rinduku dalam keindahan pagi,membawakan berjuta cerita tentang rindu mendalam yang takkan pernah habis untuk diceritakan.
Rindu itu datang memberikan warna dalam hati,menerangi dengan kedamaian warna yang terangkai indah selimuti jiwa,rindu itu siap menghapus luka yang telah mengkungkung ragaku dalam waktu teramat panjang.
Kini semuanya telah terhapus cinta yang kau bawakan untukku,kau basuh seluruh jiwaku dengan cahaya hatimu yang penuh dengan keindahan.Dalam tiap langkahku kau adalah bayangan akan selalu menuntunku dalam kebahagiaan,seperti mentari yang bersinar terang hiasi bumi,bagaikan bulan yang selalu hiasi malam,bagaikan bunga yang selalu bermekaran ditaman hatI.
Tangerang,17 Mei 2011
23:39
