Kamis, 22 September 2011
pertemuan sebenarnya
Pertemuan Sesungguhnya
Kekasih
Mengapa kau gamang dalam cinta dan marah
Dalam kasih dan benci
Atau dalam harapan demi harapan bagi cinta
Atas tambatan jiwa
Oh….
biarlah cintamu mekar memerah
biarlah sayangmu mengembang menyisir lemah gemulai
tuk kau rawat dalam bening hujan ridla nan lapang
dalam karang jiwa ketuhanan
karena
kau tak mengada-ada
dia tercipta bukan mencipta
dan kau senantiasa tetap menjadi pewarna penampangnya
maknanya
jejak langkahnya
sentuhannya
tangan terkembangnya
hingga
alam sekitar pun tersadar dari keangkuhannya
menundukkan kepala
mengelus dadanya
menggali dalam dalam
arti kehadiranmu
ketabahanmu
ketulusanmu
yakin pun menancap dalam dalam
Tuhan Maha Benar
bukankah satu hal yang menentukan
bagi bahagia atau derita cinta
saat yakin tak mampu menetaskan dirinya
menembus meretas mengikis habis habis kegamangannya ?
karena cita rasa dijamah oleh suara-suara siapa saja
dan menetapkan ukuran
oh… apa kata orang orang
sekehendak
dan mereka hanya menuruti kesukaannya
hai…
adakah peduli pada semua cercahannya pada kita ?
Maka berbuatlah demi Tuhan
hingga hal yang pasti benar benar telah menggerakkan langkah kita
pada senyum tegur sapa-Nya
bahwa kita kan benar benar menjumpai-Nya
benar benar bertemu dengan-Nya
benar benar kan hadir di hadapan-Nya
sungguh hal ini telah di ukir dalam jiwa
lewat kidung berbagai hal
dalam rasa
dalam cita
hingga kita tak bisa mengelak darinya
dari kekuatan yang menyeruak dari sana
kelemah lembutan-Nya
dan kita pun tak bisa menghindar dari tuntunan mengenalnya
dari mana ia
dan bagaimana hal ihwalnya
sungguh
andai Tuhan tak mengajak pada pertemuan itu
tentu kita pun menjadi orang yang patah jiwa
tak ada arti bagi diri sama sekali
siapa pun yang hadir
apa pun yang terjadi
karena semuanya kan pergi dengan pasti
dan habis tercerai berai
walau masih mungkin menyisakan mimpi-mimpi
oh....
betapa dengan ajakan pada pertemuan itu
akal jiwa jadi bercahaya
nafas pun tak terbatas pada saat hari tua dan ajal menyapa
kita pun tergerak tuk menetapkan senyum jiwa
hidupkan harapan
tegakkan asa
tuk menggandeng mesra tangan cintanya
tuk melangkah kepada-Nya
semoga Allah menerima kedatangan kita
dengan Maghfirah Ridla dan belaian lembut kasih sayang-Nya
amin walhamdulillahi rabil-alamin
وَلَقَدْ نَعْلَمُ أَنَّكَ يَضِيقُ صَدْرُكَ بِمَا يَقُولُونَ . فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَكُنْ مِنَ السَّاجِدِينَ . وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّى يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ (الحجر 97-99
Dan Kami sungguh-sungguh mengetahui, bahwa dadamu menjadi sempit disebabkan apa yang mereka ucapkan, (al-Hijr : 97). Maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan jadilah kamu di antara orang-orang yang bersujud (shalat), (al-Hijr : 98). Dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu yang diyakini (ajal). (al-Hijr : 99).
الَّذِينَ يَظُنُّونَ أَنَّهُمْ مُلَاقُو رَبِّهِمْ وَأَنَّهُمْ إِلَيْهِ رَاجِعُونَ [البقرة/46]
(yaitu) orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya. (al-Baqarah : 46)
0 komentar:
Posting Komentar