Minggu, 15 Mei 2011

Merangkai bintik pelangi

Sekeping Luka

Pernahkah kau merasa memiliki tapi tak di miliki
Pernahkah kau merindu tapi dia berbalik membelakangimu
Saat telapak kasarmu mulai menyentuh jemarinya
Saat tatap matamu mengiba bundarnya

Masihkah bisa kau ku sebut raga
Yang menyatu darah di jiwa ibuku
Di saat acuhmu kau hadirkan
Di telapak hatiku yang ingin meraihmu


Masihlkah bisa kau kusebut jiwa
Yang terlahir sama dengan bidadariku
Dengan simpul cinta yang sama sekali tak berbeda
Sehingga tak ada sedikitpun kulihat tanda cinta di hatimu

Apakah yang salah dengan jiwaku
Apakah yang salah dengan kataku
Duhai lelaki gagah pemanggil jiwa
Duhai impian patah dari balik jiwa

Adakah yang slah dengan lakuku
Dengan kataku
Sehingga tak satupun lengah kau berpling
Pada ketiadaanku


Bolehkah aku berkata
Aku kecewaaa
Padamu atas semua rasa yang megurat ragaku
Baiklah...mungkin bukan aku
Bukan aku jiwa yang kau pinta lahir dari rahim kakakmu

Begitukah??
Beginikah??
Ahhh...sulit ku cerna skapmu
Duhai buah cinta dari jiwa yang ku cinta

Adilkah duhai jiwa
Setelaha kau menggores manis luka
Di pinggir hati bidadari penguatku
Pada malaikat yng telah mengasuhku

Ahh...aku tak menuntut akumu
Tapi hanya ku pohon pinta di tiadaku
Jangan...jangan buat sekeping luka
Di istana megah hati bidadariku

Ibuku

0 komentar:

Posting Komentar

Gambar tema oleh andynwt. Diberdayakan oleh Blogger.
 

© " SAUNG RIZKI ", All Rights Reserved
Design by Dzignine and Conceptual photography